LAPORAN PENYULUHAN
(Bahayanya Limbah Ternak Broiler dan Sapi Potong)
Disusun Oleh:
NAMA: MUH.
SAEPUDDIN
NIM: B1D012192
FAKULTAS
PETERNAKAN
UNIVERSITAS
MATARAM
2014
1.1Latar Belakang
Ayam broiler
adalah ayam jantan dan ayam betina yang umumnya siap saji dalam 5-6 minggu
dengan tujuan dengan sebagai penghasil daging, sehubungan dengan waktu panen
yang relatife singkat maka jenis ayam ini mengisyaratkan pertumbuhan yang
cepat, dengan dada yang lebar dan daging yang cukup baik.
Ayam broiler telah banyak dipelihara
di daerah pekotaan ataupun di perdesaan sebagai usaha pokok atau sambilan, terutama di Lombok khususnya di Lombok Timur.
Penyebaran ayam broiler cukup luas karena produksi dagingnya dapat diterima
oleh seluruh lapisan masyarakat dan harga yang relatif murah bila dibandingkan
dengan daging merah. Disamping itu, pemeliharaannya tidak memerlukan lahan yang
relatif luas. Usaha peternak ayam broiler mempunyai prospek yang sangat
baik untuk dikembangkan karena tingginya permintaan masyarakat atas daging. Namun
demikian, sebagaimana usaha lainnya, usaha peternakan menghasilkan limbah yang
dapat menjadi sumber pencemaran. Oleh karena itu, seiring dengan kebijakan
otonomi, mka pengembangan usaha peternakan yang dapat meminimalkan limbah perlu
dilakukan oleh pemerintah kabupaten/kota untuk menjaga kenyamanan permukiman
masyarakatnya.
1.2
Pembahasan
Usaha
peternakan broiler dan sapi ini mempunyai porospek yang baik untuk dikembangkan
karena tingginya permintaan daging dan merupakan usaha yang sangat menguntungkan.
Tetapi tak sedikit peternak yang mengabaikan tentang lingkungan, sehingga
banyak masarakat yang mengeluh atas keberadaan usaha ini. Selain menimbulkan
dampak pencemaran lingkungan, seperti pencemaran udara (polusi) dan masyarakat
takun akan ganasnya serangan Virus Alvian Influenza (H5N1). Hal ini dikarenakan
kurangnya manajement dalam pengolahan limbah dan lalu lintas ayam pasca panen.
Menurut
hasil survey yang sudah saya laksanakan ternyata banyak masyarakat yang
menegeluh tentang adanya usaha ini yang berada di skitar pemukiman warga.
Pengakuan soeorang Kepala Desa di Kecamatan Suralaga H. Jalaluddin ternyata
sudah mendapatkan banyak keluhan dari masyarakat atas ketidak nyamanannya atas
bau busuk pencemaran udara (polusi) tersebut. “Saya sudah banyak mendapatkan
laporan dari masyarakat akan ketidak nyamanannya dengan kandang yang bau dan
pasca panen yang menyebarkan bau busk di jalan-jalan (polusi)” ungkapnya. H. Jalaluddin nampaknya sudah mengkonfirmasi
masalah ini kepada para peternak yang bersangkutan tentang masalah itu, tapi
sampai sekarang masalah itu masih belum menemui jalan untuk menyelesaiakannya “
Saya sudah menkonfirmasi masalah ini kepada para peternak yang bersangkutan,
tapi sampai sekarang solusi untuk menangani masalah ini belum diutarakan kepada
saya”. Ujarnya kepala desa. Sabtu (22-03-2014).
Salah
satu dari masyarakat yang tinggal di pinggir-pinggir jalan Muhammad Syazali
(Ali) mengeluh atas adanya usaha broiler ini yang berada di sekitar pemukiman
warga, dia mengungkapkan, bahwa dia cemas akan situasi seperti ini yang bisa
membawa dampak buruk kesehatan untuk warga-warga yang bermukim di sekitar
kandang dan yang bermukim di samping jalan “Ini sangat mencemaskan saya, saya
takut ini akan mengancam kesehatan mereka yang tinggal di sana (dekat kandang),
dan kami yang ada di sini (pinggir jalan)”. Ujar pria 40 tahun tersebut.
Salah
satu peternak broiler Agus Kurnia Pati mengungkapkan ia akan mengatasi masalah
ini secepatnya. “ saya akan mengatasi masalah ini secepatnya, mungkin dalam
waktu 2/3 bulan ke depan masalah ini Insyallah masalah ini akan saya
selesaian”. Ujarnya ketika diwawancara.
Sama
halnya dengan ternak sapi, tak sedikit para masyarakat yang mengeluh dengan
peternakan ini hal ini lagi-lagi ditinjau dengan kurangnya pengelolaan limbah
yang masih minim dengan alat teknologi. Sebenarnya usaha ternak sapi potong ini
sudah lama dikenal oleh masyarakat tapi sayanngnya masyarakat masih menggunakan
dengan cara tradisonal. Limbah dari sapi potong mengganggu kenyaman terhadap
lingkungan sekitar peternak sapi potong tersebut, dan juga di takutkan bias
mencemari air bersih yang berada di sekitar lingkungan sapi potong. Limbah
ternak adalah sisa buangan dari sutau kegiatan usaha peternakan seperti usaha
pemiliharaan sapi potong. Limbah tersebut meliputi limbah padat dan cair
seperti feses, urine, sisa makanan dll. Semakin berkembangnya usaha peternak
dengan pengolahan yang tradisonal, limbah yang dihasilkan semakin meningkat dan
sangat mengancam kesehatan masyarakat.
Selain
menghasilkan feses dan urine, dari proses pencernaan ternak ruminansia
menghasilkan Gas metan (CH4) yang cukup tinggi. Gas metan ini adalah salah satu
gas yang bertanggung jawab terhadap pemanasan global dam perusakan ozon dengan
laju 1% per tahun dan terus meningkat. Kehadiran limbah ternak dalam keadaan
kering pun dapat menimbulkan pencamaran yaitu dengan menimbulkan debu. Pencemaran
udara di lingkungan penggemukan sapi yang paling hebat adalah sekitar pukul
18.00, kandungan debu pada saat tersebut lebih darin 6.000 mg/m3, jadi sudah
melewati ambang batas yang dapt di toleransi untuk kesegaran udara di
lingkungan.
Salah
satu akibat dari pencemaran air oleh limbah ternak ruminansia ialah
meningkatnya kadar nitrogen. Senya nitrogen sebagai polutan yang mempunyai efek
polusi yang pesifik, dimana kehadirannya dapat menimbulkan konsekuensi
penularan kualitas perairan sebagai akibat terjadinya proses eutrofikasi,
penurunan oksigen terlarut sebagai hasil dari proses nitrifikasi yang terjadi
di dalam air yang dapat mengakibatkan terganggunya kehidupan biota air.
Macam-macam
penyakit yang ditularkan oleh limbah ternak adalah sebagai berikut:
·
Penyakit Iyme
Penyakit lyme adalah salah satu jenis
penyakit yang ditularkan melalui perantara berupa kutu (Ixodes paficius).
·
Pasittacosis (Parrot Fever)
Psittacosis adalah infeksi yang disebabkan
oleh Chlamydia psittaci, jenis bakteri yang ditemukan dalam kotoran burung,
seperti parkit dan makaw.
·
Q Fever
Penyakit ini disebabkan oleh infeksi Coxiella
burnetii, jenis bakteri yang menyerang manusia dan hewan. Organisme tersebut
dapat ditemukan pada sapi, domba, kambing, kucing, dan anjing.
·
Rabies (Penyakit anjing gila)
Rabies adalah penyakit virus yang umumnya
ditularkan melalui gigitan hewan yang terinfeksi. Di Indonesia, penularan
rabies biasanya ditemukan pada gigitan anjing yang terinfeksi.
·
Campylobacteriosis
Campylobacteriosis disebabkan oleh bakteri Campylobacter, yang ditemukan pada makan mentah atau kurang matang dan daging unggas.
Campylobacteriosis disebabkan oleh bakteri Campylobacter, yang ditemukan pada makan mentah atau kurang matang dan daging unggas.
·
Leptospirosis
Leptospirosis adalah penyakit bakteri yang dibawa oleh hewan peliharaan ketika terkena kontak dengan bakteri tersebut. Contohnya, ketika mereka sedang minum, berenang atau berjalan melalui air yang terkontaminasi atau tertular dari hewan yang terinfeksi.
Leptospirosis adalah penyakit bakteri yang dibawa oleh hewan peliharaan ketika terkena kontak dengan bakteri tersebut. Contohnya, ketika mereka sedang minum, berenang atau berjalan melalui air yang terkontaminasi atau tertular dari hewan yang terinfeksi.
·
Salmonellosis
Anda tentu pernah mendengar tentang bakteri yang dikenal dengan sebutan Salmonella. Bakteri ini biasanya ditemukan pada makanan yang terkontaminasi atau telur mentah.
Anda tentu pernah mendengar tentang bakteri yang dikenal dengan sebutan Salmonella. Bakteri ini biasanya ditemukan pada makanan yang terkontaminasi atau telur mentah.
·
Toksoplasmosis
Toxoplasma gondii adalah protozoa yang paling sering menginfeksi kucing atau hewan berdarah panas. Kotoran kucing bisa menyebarkan parasit ini pada manusia dan menyerang jaringan otak dan otot.
Toxoplasma gondii adalah protozoa yang paling sering menginfeksi kucing atau hewan berdarah panas. Kotoran kucing bisa menyebarkan parasit ini pada manusia dan menyerang jaringan otak dan otot.
·
Kurap
Ini adalah salah satu jenis infeksi jamur
yang ditularkan dengan mudah dari hewan peliharaan yang terinfeksi atau dari
manusia.
·
Cacing gelang
Kotoran hewan berpotensi membawa telur atau larva cacing gelang. Larva cacing bisa masuk melalui kulit lho. Gejalanya meliputi demam, batuk, asma, dan/atau pneumonia.
Kotoran hewan berpotensi membawa telur atau larva cacing gelang. Larva cacing bisa masuk melalui kulit lho. Gejalanya meliputi demam, batuk, asma, dan/atau pneumonia.
·
Cacing pita
Infeksi cacing pita disebabkan oleh kebiasaan makan daging mentah atau setengah matang yang berasal dari hewan yang terinfeksi, terutama daging babi dan sapi.
Infeksi cacing pita disebabkan oleh kebiasaan makan daging mentah atau setengah matang yang berasal dari hewan yang terinfeksi, terutama daging babi dan sapi.
·
Cacing tambang
Cacing tambang biasanya ditemukan pada anjing atau kucing, terutama yang berusia relatif muda. Telur dan larva cacing ditularkan oleh hewan melalui kotoran mereka. Anda bisa terinfeksi jika berjalan tanpa alas kaki diatas tanah yang terkontaminasi
Cacing tambang biasanya ditemukan pada anjing atau kucing, terutama yang berusia relatif muda. Telur dan larva cacing ditularkan oleh hewan melalui kotoran mereka. Anda bisa terinfeksi jika berjalan tanpa alas kaki diatas tanah yang terkontaminasi
Jenis-jenis
penyakit yang ada di atas bisa di tularkan melalui kontak langsung maupun tidak
langsung dengan ternak. Salah seorang warga Zaenuddin mengeluh dengan situasi
ini yang tak kunjung-kunjung diselesaikan oleh peternak, pria yang bermukim
tidak jauh dengan perkandangan sapi potong tersebut, ia mengutarakan keluhannya
saat diwawancara tentang bau busuk dari kandang kalau dipagi hari “Kalau pagi
hari itu baunya itu sangat menyengat. Ketika ditanya tentang kebersihan air
sungai di samping rumahnya itu, pria yang tinggal didekat sungai itupun
mengungkapkan keluhannya tentang air sungai yang disamping rumahnya itu yang
tak pernah jernih kalau dipagi hari dan sore hari “Air sungai di samping rumah
saya itu sekarang sudah tak lagi jernih, tak seperti dulu sebelum perkandangan
ada di situ, apalagi pada pagi hari dan sore hari bau busuknya itu air dan
udara”. Tutupnya pas diwawancara. Sabtu (23/03/2014).